Kematian orang yang kita kasihi sangat menyakitkan hati. Demikian juga dengan
kematian kakakku. Delapan tahun aku tidak bertemu dengannya, ketika bertemu,
dia sudah menjadi mayat. Tentu saja ini membuatku sangat terpukul. Rasanya
ingin memberontak, tetapi kepada siapa? Tak peduli orang berkata apa, tetapi air mata tak terbendung keluar dari mataku. Seorang hamba Tuhan mengingatkanku tentang pernyataan Yesus yang adalah kebangkitan dan hidup. Dalam pernyataan yang dicatat Yohanes ini, Yesus hendak menjelaskan sangkut pautnya keberadaan Yesus yang
adalah kebangkitan dan hidup dengan keberadaan manusia. Sangkut pautnya dengan orang percaya yang sudah meninggal. Kuasa kebangkitan
Yesus membuat orang percaya yang meninggal akan hidup kembali. Yesus berkata,
Barangsiapa percaya kepadaKu, ia akan hidup walaupun ia sudah mati. Manusia
berpikir bahwa kematian merupakan akhir segala-galanya. Tetapi, Yesus
menegaskan sebaliknya bahwa kematian bukan akhir segala-galanya. Kematian
justru merupakan awal kehidupan yang baru. Itulah sebabnya orang yang ditinggal
tidak boleh berlarut-larut di dalam kesedihan. Bagaimanapun cara orang percaya
itu meninggal, itu tetap merupakan gerbang kehidupan yang baru. Entah dia
meninggal dengan cara tenggelam, entah dia meninggal dengan cara sakit, atau dengan cara yang lain, dia tetap akan memulai perjalanan di
kehidupan yang baru. Dunia baru yang penuh dengan damai sejahtera sudah
menantinya. Kesedihan orang yang ditinggal hanya akan memuaskan perasaannya
sendiri di dalam waktu yang singkat saja. Tetapi, jika berlarut-larut justru akan merugikan dirinya sendiri. Sangkut pautnya dengan orang percaya yang masih hidup. Daripada berlarut-larut
dalam kesedihan, lebih baik memahami makna Yesus adalah kebangkitan dan hidup
serta mengalaminya. Orang percaya yang masih hidup seharusnya tetap
mempertahankan kepercayaannya kepada Yesus. Ketika orang itu tetap percaya
kepada Yesus, maka dia akan menikmati kehidupan yang sejati. Secara rohani, dia tidak akan mati
selama-lamanya. Secara jasmani, dia juga akan memperoleh kehidupan yang sejati,
yaitu kehidupan yang penuh dengan damai sejatera. Kepercayaan kepada Yesus
membuat seseorang tidak dihantui kekhawatiran dan ketakutan. Kepercayaan kepada Yesus membuat seseorang tidak
gelisah tentang masa depannya. Kepercayaan kepada Yesus membuat seseorang
merasakan sukacita sorgawi dan tidak terus berduka. Itulah hidup yang sejati
itu. Sebagai orang percaya yang masih hidup, mari kita tidak berlarut-larut dalam
kesedihan. Percayalah bahwa orang yang kita kasihi yang meninggal sudah berbahagia di
kehidupan yang baru bersama Tuhan. Jagalah kepercayaan kita kepada Tuhan. Dan,
nikmatilah hidup yang penuh damai sejahtera, sekalipun kekhawatiran dan
ketakutan menyerang kita.
source : mannasorgawi.net