Renungan : Pelayanan Yang Mengubah Dunia

Bacaan : Matius 20:28

Gambaran sempurna tentang pelayanan sebenarnya dapat kita lihat melalui teladan Kristus. Ia melayani selama 3,5 tahun dengan membawa misi yang besar, yaitu menjadikan keberadaanNya yang singkat di bumi ini menjadi sebuah momentum yang mengubahkan dunia, yang memanggil dunia keluar dari kegelapan
kepada terangNya yang ajaib, yang dahulu bukan umat Tuhan tetapi yang sekarang menjadi umatNya, yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan. KehadiranNya telah menjadi kasih karunia yang besar bagi dunia karena sejak saat itu dunia tidak akan pernah kembali pada keadaannya yang semula. Kristus melayani dengan giat semasa hidupNya untuk membuat dunia berpaling dan mengalami kemuliaan karya penebusanNya di atas kayu salib. Yesus adalah contoh dari sebuah kesuksesan pelayanan, karena Dia mempersembahkan diri seutuhnya untuk melayani Tuhan.
Inilah yang menjadikan dasar kesuksesan pelayanan kita. Pelayanan yang kita berikan kepada Tuhan bukan sekadar memberdayagunakan talenta yang Tuhan berikan. Kita tidak menjadikan ajang pelayanan hanya sebagai wadah untuk mempercakap kemampuan agar kita lebih bagus dalam berkhotbah, lebih membentuk vocal kita, lebih lancar dalam memainkan alat musik, dll. Tetapi kita melayani untuk mendatangkan suasana yang berbeda ketika hadir sebagai pribadi yang menjadi pelayan Tuhan. Berapa banyak orang yang telah diubahkan karena firman Tuhan yang kita beritakan, seberapa dalam mereka mengalami hadirat Tuhan atas pujian maupun musik yang kita mainkan. Perkara-perkara ini jauh lebih penting untuk kita pertimbangkan karena pelayanan kita harus menjangkau sampai ke kedalaman sebuah hati. Ketika pelayanan kita mampu menjamah sebuah hati maka di situlah momentum terindah bagi RohNya untuk mengerjakan pemulihan. Ada kuasa pengurapan Tuhan yang mengalir menyertai pelayanan kita, sehingga orang-orang yang kita layani dapat merasakan perbedaan antara sekedar melayani dan melayani dengan urapan Tuhan. Mereka takjub mendengar pengajaranNya, sebab Ia mengajar mereka sebagai orang yang berkuasa, ... (Mrk 1:22)
Frederick William Robertson menyatakan, It is not the possession of extraordinary gifts that makes extraordinary usefull, but the dedication of what we have to the service of God. (Bukan karena kita memiliki bakat yang luar biasa yang akan membuat kita dipakai dengan luar biasa, melainkan mempersembahkan apa yang kita miliki agar dapat dipakai melayani Tuhan). Persoalannya bukan pada seberapa cakap dan besarnya talenta yang kita miliki tapi seberapa dalam kerinduan kita untuk mempersembahkan semua talenta itu bagi kemuliaan Tuhan. Kerinduan untuk dipakai oleh Tuhan akan dapat diukur dengan lutut kita yang tersungkur di hadapan Tuhan. Lutut kita akan mendatangkan pengurapan Tuhan dan pengurapan Tuhan akan menghasilkan pelayanan yang mengubahkan dunia. 

source : mannasorgawi.net