Ada seorang pendeta yang telah
membeli sebuah sepeda motor untuk mendukung pelayanannya. Pada suatu hari dia
membonceng istrinya dalam suatu pelayanan. Di perjalanan terjadi tabrakan yang
menyebabkan keduanya jatuh terlempar. Setelah terbangun pendeta itu bergegas
membangunkan motornya, sedangkan
istrinya yang sedang mengerang kesakitan terabaikan. Melihat perbuatan pendeta ini istrinya marah dan berkata : “dasar kamu tidak berperikemanusiaan. Khotbah saja yang indah, masakan saya yang sudah kesakitan begitu tidak diperhatikan”. Lalu jawab pendeta itu : “Mam … jiwamu kan sudah lunas dibayar dengan adanya pengorbanan Kristus … sedangkan motor saya ini masih kredit dan belum lunas nih …”
istrinya yang sedang mengerang kesakitan terabaikan. Melihat perbuatan pendeta ini istrinya marah dan berkata : “dasar kamu tidak berperikemanusiaan. Khotbah saja yang indah, masakan saya yang sudah kesakitan begitu tidak diperhatikan”. Lalu jawab pendeta itu : “Mam … jiwamu kan sudah lunas dibayar dengan adanya pengorbanan Kristus … sedangkan motor saya ini masih kredit dan belum lunas nih …”