Si Janda Tua


Ilustrasi : Foto Janda Tua
 


Lukas 2:36b-37b ; Mazmur 68:7

Judul sebuah berita berbunyi, “Janda Pejuang Terancam Pidana”. Kesalahan mereka adalah menempati rumah dinas milik sebuah instansi pemerintah, walau sebenarnya mereka sudah berniat membeli rumah itu karena melihat ada rumah dinas bisa dibeli oleh penghuninya. Seorang dari mereka berkata, “Suami saya dulu seorang pejuang yang memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, mendapat gelaar pahlawan dan bintang gerilya dari Presiden, mengapa kini saya malah dituntut pidana dua tahun, padahal kalau mau melihat umur saya, apakah bisa mencapai dua tahun lagi? Perasaan saya tidak keruan. Saya berniat membeli rumah tersebut sejak lama, tetapi ditolak.” Sungguh malang nasib mereka, tidak ada yang memperjuangkan keadilan buat mereka.
Secara umum, sejak zaman Alkitab pun nasib janda memang tidak menyenangkan. Beberapa ayat firman Tuhan, baik di PL maupun PB, menjelaskan bahwa perempuan yang berstatus janda adalah perempuan yang rentan dengan tindak kekerasan. Bahkan menurut Yesus, yang memperlakukan janda denga semena-mena adalah ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi (Matius 23:14). Janda juga tidak mempunyai hak sama sekali untuk menjadi pasangan seorang imam. Janda, apalagi sudah tua, juga menjadi orang yang sangat bergantung kepada orang lain. Untuk itulah dari awalnya Tuhan sudah memberikan perintahNya supaya nasib janda diperhatikan. Jada akan mendapat berkat sisa panen. Janda juga mendapat pembelaan serta perlindungan dari Tuhan. Hal yang sama tentu juga dialami oleh Hana, sang Nabiah itu. Lukas memang tidak menjelaskan secara terperinci apa yang dialami oleh Hana, tetapi ada satu hal yang dipertegas olehnya, yaitu Hana tidak pernah meninggalkan Bait Allah yang disediakan khusus untuknya, mengingat dia adalah nabiah, sehingga orang yang ingin mengetahui kehendak Tuhan dengan mudah mendapat arahan dari dia. Yang jelas pengalaman Hana menggenapi apa yang dikatakan didalam Mazmur 68:7, “Allah member tempat tinggal kepada orang-orang sebatang kara, Ia mengeluarkan orang-orang tahanan, sehingga mereka bahagia, tetapi pemberontak-pemberontak tinggal ditanah yang gundul.”
Mungkin saat ini Anda sedang mengalami masa dimana Anda “dipaksa” untuk bergantung kepada orang lain, mungki karena ditinggal oleh orang yang selama ini menjadi tulang punggung kehidupan Anda, mungkin karena berhenti bekerja, atau yang lainnya. Ingat, tetaplah bergantung kepada Tuhan sebab Dialah sumber kehidupan kita. Sebaliknya, jika Tuhan member kesempatan kepada Anda saat ini untuk hidup lebih baik, jangan lupakan orang-orang miskin, terutama janda-janda tua. Perhatian kita kepada mereka sebenarnya merupakan nilai plus dihadapan Tuhan, sehingga bukan tidak mungkin Tuhan semakin memampukan kita untuk memberkati sesame dengan lebih dahulu memberkati kita.

Sumber : Mansor