Puisi : KASIH TUHAN YANG PULIHKAN HIDUPKU

Sejenak ku terdiam di sudut kamar,
butiran airpun keluar dari mataku,
menetes dan membasahi pipi.
Ku mengangkat tanganku
dan kubuka kecil tirai jendela kamar.
Sinar mentaripun menembus kaca
dan menghangatkan pipi.

Dari kaca jendela kumelihat mereka tertawa bahagia,
Seakan  kebahagiaan itu hanya milik mereka saja.
Timbul pertanyaan dalam benakku;
Apakah kebahagiaan akan menjadi bagianku juga?
Satu penyataanpun timbul menjawab pertanyaan itu;
Aku  takkan bahagia
aku takkan  pernah bisa bahagia
karena aku tak pantas untuk bahagia.
Pengalaman pahit dan rasa bersalah
yang terus mengikutiku,
membuatku  tak bisa membuka pintu hatiku untuk orang lain.
Ingin rasanya mencicipi kebahagiaan itu,
namun, darahku seakan membeku,
sehingga tanganku tak bisa meraih pintu itu
Kembali lagi,  ku hanya duduk sendiri
di kamar sempitku.
Ketika ku terdiam,
ku mendengar bunyi langkah kaki menuju kamar
Bayangan dari sosok itupun
terlihat jelas di bawah pintu,
aku takut bahkan sangat takut
Tiba-tiba pintu kamarku terbuka,
cepat-cepat ku menutup mataku dengan tanganku
Ku dengar dengan  pelan-pelan  ia menghampiriku
kemudian, Ia merangkulku
hangat yang kurasakan
lebih dari hangatnya sinar mentari tadi,
Kumerasa aman dan damai.
Lalu ku coba membuka mataku perlahan-lahan
dan yang kulihat adalah;
senyuman  manis dari wajah itu
Ia segera menarikku menuju pintu
dan aku bergegas
Namun, langkahku terhenti
ketika kumengingat kembali masa laluku itu
Kembali lagi kumelihat senyuman manis itu
yang seakan-akan meyakinkanku
bahwa di luar sana,
ada kebahagiaan  yang menjadi bagianku juga.
Kumelangkah  lagi,
dan aku sadar,
aku sudah tidak berada lagi,
di dalam kamar yang selama ini menghimpitku itu
Ia menatapku dan kemudian
 menaruh tangan-Nya di atas kepalaku
dan mengacak sedikit rambutku.
Aku tersenyum kecil,
dan aku sadar bahwa;
dengan-Nya ku merasa damai
dan tanpa-Nya ku pasti lekang
Dia sangat mengasihiku,
Dia, Yesus Tuhan yang pulihkan hidupku.

Karya : Novita Kasegel