Satu Di Antara Lima

Bacaan : Lukas 2:36a ; 1 Korintus 7:22
ilustrasi : the big four
Bagi penggemar sepakbola, pasti tahu istilah “The Big Four”. Istilah itu menunjuk pada empat kesebelasan yang selalu menguasai sepakbola Inggris, yang terdiri dari Manchaster United, Chelsea, Arsenal dan Liverpool. Sekalipun dalam dua tahun terakhir komposisinya sudah berubah, tetapi istilah itu tetap melekat pada keempat kesebelasan itu. Ini tentu merupakan kebanggaan tersendiri, tetapi sekaligus menjadi tanggung jawab yang tidak ringan karena harus biisa mempertahankan prestasi itu.
Berbicara masalah keistimewaan yang bisa menjadi satu kebanggaan sekaligus menjadi sebuah tanggung jawab, Hana juga merasakannya. Hana adalah seorang nabiah atau nabi perempuan. Di Alkitab hanya disebutkan lima orang perempuan yang menjadi nabiah. Miryam, saudara perempuan Harun dan Musa adalah yang pertama-tama disebut sebagai seorang nabiah (Keluaran 15:20). Kemudian Debora, yang menjadi nabiah sekaligus menjadi hakim atas Israel (Hakim-Hakim 4:4). Selanjutnya Hulda, nabiah pada zaman Yosia yang tinggal di Yerusalem (2 Raja-Raja 22:14). Lalu Noaja, nabiah yang tergoda untuk bergabung bersama Tobia dan Sanbalat dalam usaha menentang Nehemia (Nehemia 6:14). Yang terakhir adalah Hana Tentu kelima nabiah itu menjadi perempuan-perempuan yang istimewa, baik dihadapan Tuhan maupun di hadapan bangsanya, sebab di antara sekian banyak perempuan Israel, hanya mereka yang dipilih untuk menjadi nabiah.
Nabiah adalah seorang dimana melalui dia, Tuhan memberikan firmanNya. Keistimewaan Hana sebagai nabiah lebih terasa lagi karena dia menjadi nabi zaman PB. Keistimewaannya terkait dengan roh nubuat yang mulai bangkit kembali setelah terhenti selama sekitar 400 tahun. Saat itu terjadi dekadensi rohani pada bengsa Israel. Hidup keagamaan mereka hanya rutinitas belaka, seakan-akan mereka hidup tanpa harapan. Maka, kehadiran Hana sebagai nabiah menjadi sangat penting, yang akan membawa bangsa Israel kepada antusias hidup keagamaan yang berkenan kepada Tuhan. Di samping itu, Hana menjadi nabiah dari suku Asyer. Sebagaimana kita tahu bahwa suku Asyer termasuk salah satu suku yang ada di Utara. Dengan demikian, pendapat umum yang menyatakan bahwa tidak ada nabi yang dating dari Galilea terbantahkan. Sungguh, Hana menjadi salah seorang yang istimewa, penting, dihargai serta dihormati pada zamannya.
Sebenarnya, setiap orang percaya ada keistimewaan tersendiri yang dianugerahkan Tuhan, sekalipun dilihat dari cara pandang manusia ada yang sangat menonjol ada yang biasa-biasa saja. Ada yang menjadi hamba Tuhan, ada yang menjadi majelis, ada yang ahli dalam hal music, ada pintar dalam menyanyi. Yang penting disini adalah bagaimana memanfaatkan keistimewaan itu sehingga bisa menjadi kesaksian bagi orang lain dan menjadi “catatan” dihati mereka sebagaimana Hana yang dicatat secara khusus oleh Lukas.
Sumber : Mansor